2000

Suatu ​Malam di ​Terminal

Cikarang

jam 22:00

Pendiri Yayasan biasanya ​keluar pabrik jam 4 sore.

Tapi karena hari itu sedang ada batch pertama untuk formula ​baru, ada kegiatan yang namanya “pengawasan menyeluruh ​batch pertama”, karena ia suka belajar, meskipun kegiatan itu ​bukan bagian dari pekerjaannya, is sebagai pegawai baru ​ingin mengetahui prosesnya.


Pendiri Yayasan keluar dari pabrik jam 9 malam yang gelap​ sekali karena saat itu kondisi infrastruktur di Cikarang masih​ kurang. Suasana malam yang gelap di lingkungan yang​ secara umumnya miskin membuat suasana makin​ menakutkan. ​

Hari ini berbeda

saat itu kondisi indonesia ​sedang kacau

Kemiskinan meningkat dan ​kondisi keamanan buruk.

Indonesia baru saja mengalami krisis ekonomi serius yang ​mengakibatkan banyak perusahaan bangkrut dan para pekerja ​kehilangan pekerjaan, dan tingkat kejahatan meningkat tajam.


Pendiri Yayasan sudah dua kali membaca di surat kabar ​tentang 2 orang yang dibakar karena dituduh mencopet. ​Kejahatan dengan kekerasan juga banyak diberitakan di media ​massa.


dalam ketakutan,

IA berdo’a

“Hamba mengembalikan jiwa hamba ke tangan Engkau.

Jaga hamba.

Dan gunakan hamba dalam kerja kebaikan di jalanMu.”

Sekitar jam 22:00

Bis tiba dari ​Jakarta

Tapi anehnya bis itu berhenti di tengah terminal dan begitu kedua pintu bis dibuka seluruh penumpang berlarian seperti ketakutan Pintu bis langsung ditutup sehingga tidak ada yang bisa masuk Tampak oleh Pendiri Yayasan bahwa supir dan kenek bus berjalan ke tengah bus mengambil sesuatu di lantai dan menyeretnya hingga ke luar bis Bis lalu parkir di ujung terminal dan pintunya masih ditutup

orang-orang berkumpul ​mengelilingi seonggok kain ​usang

Berisi satu ​anak muda

Sekitar 18 tahunan kurus dan sangat kotor terbaring dalam posisi meringkuk menggenggam untaian tasbih yang sudah putus
Anak muda itu merintih menangis Maaa k ma af Maa k aku nggak bisa pulang Maaak Rupanya dia dari kampung yang datang mengadu nasib ke Jakarta dan sekarang tidak berkutik Sebagian orang yang mengelilingi anak muda tersebut berceletuk Yah salah sendiri kenapa ke Jakarta Sudah tahu Jakarta juga sedang kesusahan mengapa pula di ke Jakarta Sungguh kritik yang sangat tidak diperlukan di saat seperti ini

Anak muda itu lalu menelan ​beberapa biji tasbih.

Seroang perempuan memekik, “Ih!! Biji tasbih dimakan!!”

Anak muda itu menyahut, “La...paa…r..”


Saat itu di Terminal Cikarang tidak ada warung yang buka hingga jam 10 malam. Tidak ada yang bisa ​ditawarkan ke anak itu. Penjual air minumpun tidak ada. Warung gerobak yang biasa menjual rokok ​dan minuman, sudah tutup.


Seorang perempuan berceletuk, “Ih! Saking laparnya sampai jadi gila.”

Anak muda itu menyahut lagi, “Iya… saya memang sudah gila… saya gila…”


Siapapun tahu bahwa anak ​muda itu tidak gila.

Dia hanya kotor, lapar, dan putus asa.

Seorang lelaki berteriak,

“Bakaa...r...!”


Pendiri Yayasan yakin bahwa seruan jahat ​itu tidak akan disambut dengan baik oleh ​siapapun.


Tapi dugannya salah. Sekitar tiga meter di ​sebelah kanannya, seorang lelaki lain ​menyambut seruan itu, “Iya... bakar saja...”


Lalu terdengar dari sebelahnya, “Biar ​seru...!”

Langsung lenyap ​semua ketakutannya ​akan keselamatan diri ​sendiri, terganti oleh ​ketakutan tentang apa ​yang mungkin terjadi ​terhadap anak muda ​itu.

pendiri yayasan dekati lelaki itu ​dan ia ubah suaranya menjadi ​suara batman.

Ada orang sedang kesusahan bukannya dibantu malah mau dibuat agar lebih susah lagi Kalau kamu suka melihat orang lain susah berarti kamu yang gila Kalau kamu mau bakar bakaran ke tengah sekarang Kita mulai dari kamu

padahal tadi mereka yang bersemangat ​melakukan pembakaran

Dua lelaki ​kabur

diam-diam

Pendiri Yayasan meneriaki mereka Jangan kabur Kamu yang tadi mau bakar bakaran ke tengah sekarang Kedua lelaki itu langsung berlari menjauh

Pendiri Yayasan berteriak ​kepada semua yang berdiri ​melingkari anak muda itu,

“Apakah ada lagi yang mau ​bakar-bakaran?! Ke tengah ​sekaraaa….ng! Mulai dari ​kalian!” Dan tidak ada yang ​ke tengah.


Untungnya, supir bus datang bersama ​becak. Anak muda itu diangkut ke kantor ​polisi.


Semoga diberi makan, disuruh mandi, dan ​dititipkan ke bus antar-kota hingga ​kampung halamannya.

Membangun bangsa dan negara ini ​mudah. Hanya perlu niat baik dan ​kemampuan bekerja untuk menyelesaikan ​masalah.

Di negeri yang kaya raya ini, ​selayaknya tidak boleh ada lagi ​kemiskinan akut yang dapat ​menyebabkan terjadi penindasan ​sesama rakyat.

Kami akan ​berusaha ​melakukannya ​dan mendukung ​siapapun yang ​bekerja ke arah ​itu.

Protect Heart
Ampersand Icon
empower

Memberdayakan jelata

Karena ini janji dengan tuhan, dan tuhan melindungi

Empowerment
Children Walking on the Road
Business Employee Insurance And Protections
Wooden figure standing on the box for show influence and emp
Career Planning and Business Challenge Concept with Hand Drawn Chalk Illustrations on Blackboard

Bantu kerja kami

Children Walking in the Rice Paddies

Email

contact@ysci.org